ASISTENSI KELAS XII KE KELAS X
Developer : DICKY A. RAHMAN,
Advisor : Selamet Hariadi, S.Kom
Asissten : AHMAD HAFIDZKelas : X TKJ
Jaringan peer-to-peer (P2P) merupakan salah satu model jaringan komputer yang terdiri dari dua atau beberapa komputer, dimana setiap station atau komputer yang terdapat di dalam lingkungan jaringan tersebut bisa saling berbagi. Bahkan untuk membuat jaringan peer-to-peer dengan dua komputer, kita tidak perlu menggunakan hub atau switch, namun cukup menggunakan 1 kabel UTP yang dipasangkan pada kartu jaringan masing-masing komputer.
Dalam sistem jaringan ini, yang diutamakan adalah sharing resource dan service, seperti penggunaan program, data dan printer secara bersama-sama. Misalnya pemakai komputer bernama Rajo dapat memakai program yang dipasang di komputer Kaciak, dan mereka berdua dapat mencetak ke printer yang sama pada saat yang bersamaan.
Dalam sistem jaringan ini, yang diutamakan adalah sharing resource dan service, seperti penggunaan program, data dan printer secara bersama-sama. Misalnya pemakai komputer bernama Rajo dapat memakai program yang dipasang di komputer Kaciak, dan mereka berdua dapat mencetak ke printer yang sama pada saat yang bersamaan.
Jaringan peer-to-peer pertama kali di luncurkan dan dipopulerkan oleh aplikasi-aplikasi “berbagi-berkas” (file sharing) seperti Napster dan KaZaA. Pada konteks ini teknologi P2P memungkinkan para pengguna untuk berbagi, mencari dan mengunduh berkas.
Jaringan peer-to-peer juga sering disebut dengan workgroup. karena arti workgroup mempunyai konotasi yaitu kolaborasi tanpa adanya pusat kontrol (server). Peer-to-peer dapat dibangun hanya dengan sistem operasi yang terinstall di dalam komputer dan tersambungnya beberapa komputer secara fisik.
Dalam jaringan ini tidak ada komputer yang berfungsi khusus, semua komputer dapat berfungsi sebagai klien dan server secara bersamaan. Pengguna masing-masing komputer bertanggung jawab terhadap administrasi resource komputer, seperti membuat nama user, menentukan yang akan di-share, menandai ijin akses bagian share tersebut, dan yang lainnya. Tiap-tiap user juga bertanggung jawab melakukan backup data pada komputer masing-masing.
Sistem jaringan ini dapat digunakan di rumah atau di kantor. Pemakai komputer yang memiliki sebuah komputer lama dan sebuah komputer baru, tidak perlu membuang komputer lamanya. Dengan memasang kartu jaringan (netword card) pada komputer tersebut, maka kedua komputer dapat dihubungkan dengan kabel yang khusus digunakan untuk sistem jaringan.
B. Sejarah Jaringan Peer-to-Peer (P2P)
Ide mengenai konsep ini muncul kira-kira pada akhir dekade 1980-an, ketika jaringan komputer mulai menjadi salah satu barang wajib dalam perusahaan, baik itu perusahaan kecil maupun besar.
Jaringan peer-to-peer mulai banyak digemari ketika Microsoft merilis sistem operasi Windows for Workgroups, meski sebelumnya sistem operasi MS-DOS (atau IBM PC-DOS) dengan perangkat MS-NET (atau PC-NET) juga dapat digunakan untuk tujuan ini. Karakteristik utama jaringan tersebut adalah dalam jaringan ini tidak terdapat sebuah server pusat yang mengatur klien-klien, karena memang setiap komputer bertindak sebagai server untuk komputer klien lainnya. Sistem keamanan yang ditawarkan oleh metode ini terbilang lebih rendah dibandingkan dengan metode klien/server dan manajemen terhadapnya pun menjadi relatif lebih rumit.
Konsep ini pun kemudian berevolusi pada beberapa tahun terakhir, khususnya ketika jaringan Internet menjadi jaringan yang sangat besar. Hal ini mulai muncul kira-kira pada akhir dekade 1990-an, di saat pengguna Internet mengunduh banyak berkas musik mp3 dengan menggunakan metode peer-to-peermenggunakan program Napster yang menuai kritik pedas dari industri musik, seperti halnya Metallica dan banyak lainnya. Napster, dikatakan memiliki anggota lebih dari 20 juta pengguna di seluruh dunia, pada saat itu dituntut oleh para pekerja industri musik.
Selanjutnya beberapa aplikasi juga dibuat dengan menggunakan konsep ini: eDonkey, Kazaa, BitTorrent, dan masih banyak lainnya. Meski aplikasi peer-to-peer ini banyak digunakan oleh pengguna rumahan, ternyata sistem ini juga diminati oleh perusahaan juga.
Jaringan peer-to-peer mulai banyak digemari ketika Microsoft merilis sistem operasi Windows for Workgroups, meski sebelumnya sistem operasi MS-DOS (atau IBM PC-DOS) dengan perangkat MS-NET (atau PC-NET) juga dapat digunakan untuk tujuan ini. Karakteristik utama jaringan tersebut adalah dalam jaringan ini tidak terdapat sebuah server pusat yang mengatur klien-klien, karena memang setiap komputer bertindak sebagai server untuk komputer klien lainnya. Sistem keamanan yang ditawarkan oleh metode ini terbilang lebih rendah dibandingkan dengan metode klien/server dan manajemen terhadapnya pun menjadi relatif lebih rumit.
Konsep ini pun kemudian berevolusi pada beberapa tahun terakhir, khususnya ketika jaringan Internet menjadi jaringan yang sangat besar. Hal ini mulai muncul kira-kira pada akhir dekade 1990-an, di saat pengguna Internet mengunduh banyak berkas musik mp3 dengan menggunakan metode peer-to-peermenggunakan program Napster yang menuai kritik pedas dari industri musik, seperti halnya Metallica dan banyak lainnya. Napster, dikatakan memiliki anggota lebih dari 20 juta pengguna di seluruh dunia, pada saat itu dituntut oleh para pekerja industri musik.
Selanjutnya beberapa aplikasi juga dibuat dengan menggunakan konsep ini: eDonkey, Kazaa, BitTorrent, dan masih banyak lainnya. Meski aplikasi peer-to-peer ini banyak digunakan oleh pengguna rumahan, ternyata sistem ini juga diminati oleh perusahaan juga.
C. Kelebihan dan Kekurangan Jaringan Peer-to-Peer
Adapun kelebihan jaringan peer-to-peer adalah:
· Implementasinya murah dan mudah.
· Tidak memerlukan software administrasi jaringan khusus.
· Tidak membutuhkan administrator jaringan
Namun, kekurangan dari jaringan peer-to-peer adalah:
· Tidak cocok digunakan untuk jaringan dalam skala besar, karena administrasi menjadi tidak terkontrol.
· Tiap user harus dilatih untuk menjalankan tugas administratif agar dapat mengamankan komputernya masing-masing.
· Tingkat keamanannya rendah.
· Semakin banyak yang dishare, akan mempengaruhi kinerja komputer.
IPv4 | IPv6 |
Panjang alamat 32 bit. | Panjang alamat 128 bit. |
Konfigurasi secara manual atau DHCP | Bisa menggunakan address autoconfiguration |
Dukungan terhadap IPsec Opsional | Dukungan terhadap IPsec Dibutuhkan |
Checksum termasuk pada Header | Checksum tidak masuk dalam Header |
Menggunakan ARP Request secara broadcast untuk menterjemahkan alamat IPv4 ke alamat link-layer | ARP Request diganti oleh Neighbor Solitcitation secara multicast |
Untuk Mengelola grup pada subnet lokal digunakan Internet Group Management protocol (IGMP) | IGMP telah digantikan fungsinya oleh Multicast Listener Discovery (MLD) |
Fragmentasi dilakukan oleh pengirim dan ada router, menurunkan kinerja router | Fragmentasi dilakukan hanya oleh pengirim |
Tidak mensyaratkan ukuran paket pada link-layer dan harus bisa menyusun kembali paket berukuran 576 byte. | Paket Link Layer harus mendukung ukuran paket 1280 byte dan harus bisa menyusun kembali paket berukuran 1500 byte |
Ikuti langkah-langkah berikut :
1. Pertama klik kanan pada gambar icon network yang ada pada taskbar dibawah seperti gambar ini.
atau
2 Lalu klik “Open Network and Sharing Center”.
4. Setelah memilih Change adapter setting, lalu klik kanan pada Local Area Connection (Tergantung Jaringan LAN yang mana yang mau di setting), misalkan disini The Gaptek pakai Local Area Connection 3 kemudian pilihProperties.
5. Setelah masuk ke Form Local Area Connection Properties, kemudian klik 2 kali pada Internet Protocol Version 4 (TCP/IPv4).
6. Berikutnya masukkan IP address, Subnet mask dan Default gateway sesuai yang sudah ditentukan. Masukkan juga Preferred DNS server dan Alternative DNS server yang sudah ditentukan sebelumnya.
Contoh Default dari Speedy yang biasanya The Gaptek Pakai.
IP Address : 192.168.1.5
Subnet mask : Klik Pada Kolom Area Subnet mask, nanti akan otomatis setelah diisi IP Address
Default Gateway : 192.168.1.1
Preferred DNS server : 202.134.1.10
Alternate DNS server : 202.134.0.155
Catatan: Settingan alamat IP dll diatas bisa saja berbeda tergantung settingan Oleh ITnya. misalkan 192.168.2.1 dll, setalah selesai Klik Ok. Jika ada keluar Form Confirmasi Klik Yes saja.
—— **** Kemudian Kita masuk ke bagian mengganti nama Workgoup **** —–
7. Selanjutnya klik Start Menu, kemudian klik kanan pada My Computer lalu pilih Properties.
8. Lalu klik Change setting untuk masuk ke System Properties My Computer.
9. Setelah masuk ke System Properties, kemudian klik Change untuk merubah nama computer dan workgroupnya.
11. Kemudian akan keluar sebuah
validasi yang menandakan bahwa kita sudah berhasil mengubah nama
workgroupnya, lalu klik OK. Contohnya seperti gambar di bawah ini.
12. Setelah anda memilih OK, lalu
akan keluar sebuah validasi lagi yang dimana kita harus merestart
komputer untuk menyimpan semua pengaturan yang tadi sudah lakukan
sebelumnya.
13. Klik Ok dan Close untuk melanjutkan ke proses berikutnya.
14. Kemudian akan keluar lagi sebuah
validasi yang mengharuskan kita untuk merestart komputer agar tidak
terjadi kesalahan kembali. Lalu klik “Restart Now” agar komputer merestart dan memulai pengaturan baru yang sudah kita lakukan sebelumnya.
0 komentar: